Senin, September 22, 2025
Beranda blog

Ketua Pokja KBB: Pembatalan Kenaikan Tunjangan anggota DPRD KBB Seharusnya melalui Perbup/SK Bupati dan Ditandatangani Bupati KBB melalui Rapat Paripurna 

0

BANDUNG BARAT, JABAR – Ramai kembali di Publik terkait Pembatalan Kenaikan Tunjangan anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat yang ditayangkan di sejumlah Media online.

Dimana sebelumnya juga viral dan ramai dibicarakan publik terkait Ketua Pokja Wartawan Kabupaten Bandung Barat (KBB) meminta Bupati KBB untuk membatalkan kenaikan tunjangan anggota DPRD KBB sebesar Rp83,5 juta per bulan .

Selanjutnya, Ketua Pokja Wartawan Bandung Barat, kali ini meminta Bupati Bandung Barat terkait Pembatalan Kenaikan Tunjangan anggota DPRD Kabupaten Bandung Barat dapat secara resmi dan transfaran dikabarkan melalui Peraturan Bupati (Perbup) , ataupun SK Bupati , bukan hanya melalui surat edaran, karena publik saat ini sudah pintar dan teliti.

Pembatalan, ini semua diharapkan dapat menunjukkan kepedulian pemerintah terhadap kesulitan ekonomi masyarakat,”ungkapnya pada awak media ini, Senin,(22/09/2025).

Alasan Pembatalan Kenaikan Tunjangan adalah sebagai berikut:

– Keterbatasan Anggaran: Anggaran sebaiknya digunakan untuk kebutuhan masyarakat yang lebih mendesak.

– Kurangnya Transparansi: Besaran tunjangan yang diterima anggota DPRD KBB sebelumnya tidak transparan.

– Kebutuhan Masyarakat: Masyarakat memiliki kebutuhan yang lebih mendesak, seperti peningkatan layanan kesehatan dan pendidikan.

Contoh : pembatalan kenaikan tunjangan serupa terjadi di Kabupaten Semarang, di mana Pemkab Semarang membatalkan rencana kenaikan tunjangan perumahan dan transportasi untuk anggota DPRD Kabupaten Semarang melalui Rapat Paripurna, dan hal diatas dapat diterapkan di Kabupaten Bandung Barat ini, agar Publik secara umum mengetahuinya secara transparan dan tidak menjadi isu publik .

Dengan membatalkan kenaikan tunjangan melalui Perbup, Bupati KBB secara resmi dan transfaran dapat menunjukkan komitmennya untuk menggunakan anggaran secara efektif dan efisien untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat dan kemajuan pembangunan Pemerintahan Bandung Barat. (Red)

 

 

Narasumber Pewarta: Ketua Pokja Wartawan Bandung Barat/Tim Red. Editor Red : Egha.

Ketua Pokja KBB Mendesak DPRD KBB bentuk Panitia Khusus Rotasi Mutasi Pejabat Eselon II(Dua) yang Menuai Kontroversi 

0

BANDUNG BARAT, JABAR – Ketua Pokja Wartawan KBB Angkat Bicara Rotasi mutasi pejabat di Kabupaten Bandung Barat tahun 2025 menuai kontroversi karena dinilai tidak sesuai dengan aturan yang berlaku.

Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, melakukan rotasi dan mutasi pada 14 pejabat eselon II, namun kebijakan ini dikritik, karena dianggap sarat permainan politik dan melanggar prinsip merit system sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 5 Tahun 2014 tentang Aparatur Sipil Negara (ASN).

Permasalahan dalam Rotasi Mutasi, mencakup sebagai berikut:

– Pelanggaran Merit System: Rotasi mutasi dinilai tidak berdasarkan pada kompetensi dan kinerja pejabat, melainkan lebih pada kepentingan politik.

– Pola Karier Tidak Jelas: Sejumlah jabatan yang seharusnya diisi pejabat senior dibiarkan kosong, sementara pejabat berprestasi malah dipindahkan.

– Penempatan Pejabat Tidak Sesuai Kompetensi: Pejabat dengan persoalan Tuntutan Ganti Rugi (TGR) dari temuan BPK tetap diposisikan pada jabatan strategis.

Reaksi dari Masyarakat dan DPRD:

– Gugatan ke PTUN: DPRD Kabupaten Bandung Barat didesak untuk membentuk Panitia Khusus (Pansus) guna mengkaji ulang kebijakan rotasi-mutasi tersebut.

– Aksi Protes: Rencana aksi protes di kantor Pemkab Bandung Barat akan digelar untuk menyuarakan ketidakpuasan masyarakat.

Dasar Aturan yang Dilanggar:

– PP 11 Tahun 2017: Peraturan Pemerintah tentang manajemen PNS yang telah diubah dengan PP 17 Tahun 2020.

– Undang-Undang No. 5 Tahun 2014: Tentang Aparatur Sipil Negara (ASN) yang mengatur prinsip merit system dalam pengisian jabatan.

Narasumber Pewarta: Ketua Pokja KBB M Raup.         Editor Red: Egha.

 

Polemik Mutasi 14 Pejabat Eselon II di Bandung Barat Picu Sorotan Tajam Publik

0

Bandung Barat, Jabar — Kebijakan rotasi dan mutasi terhadap 14 pejabat eselon II yang dilakukan oleh Bupati Bandung Barat, Jeje Ritchie Ismail, memicu gelombang kritik dan sorotan tajam dari berbagai kalangan masyarakat.

Isu ini diduga mengarah pada Sekretaris Daerah (Sekda) Ade Zakir, yang disebut-sebut sebagai aktor utama di balik kekacauan birokrasi yang tengah melanda pemerintahan Kabupaten Bandung Barat.

Salah satu pendapat yang mencuat menyebutkan bahwa kebijakan tersebut seharusnya didasarkan pada evaluasi kinerja dan uji kompetensi. Namun, pelaksanaannya justru dinilai sarat dengan intrik politik dan pelanggaran sistem, sehingga berpotensi menimbulkan mosi tidak percaya dari publik.

Seorang aktivis dari salah satu paguron, yang enggan disebutkan namanya, menyampaikan keprihatinannya. Ia menilai rotasi dan mutasi tersebut janggal dan terkesan penuh permainan politik. “Kalau begini terus, bisa-bisa Bandung Barat rungkad,” ujarnya sambil tersenyum, menyebut dirinya hanya sebagai warga biasa yang mengikuti titah pemimpin.

Ia juga menyoroti bahwa seharusnya pemerintah daerah lebih fokus pada isu-isu mendesak seperti kesenjangan ekonomi dan infrastruktur. “Lihat saja jalan rusak parah di Lembang yang sampai viral karena ditanami pohon pisang,” tegasnya.

Lebih lanjut, ia menyampaikan bahwa rotasi dan mutasi jabatan seharusnya dilakukan berdasarkan kompetensi dan kemampuan, melalui proses evaluasi yang objektif. “Kalau dipimpin bukan oleh ahlinya, dan mulai dari nol lagi, ya hancur ujung-ujungnya. Setiap pimpinan harus paham anggaran dan tanggung jawabnya,” tambahnya dengan nada kecewa saat diwawancarai pada Jumat, 19 September 2025.

Ia juga menyoroti banyaknya kekosongan jabatan kepala dinas di pemerintahan Kabupaten Bandung Barat. “Mumet. Jangankan menyejahterakan masyarakat, menyejahterakan prajuritnya saja tidak,” ujarnya.

Menurutnya, meskipun kebijakan ini diklaim sebagai tindak lanjut dari evaluasi kinerja, uji kompetensi, dan putusan PTUN Bandung, pelaksanaannya tetap menimbulkan tanda tanya besar.

Media juga mewawancarai salah satu ketua organisasi masyarakat yang menyatakan bahwa rotasi dan mutasi kali ini dianggap tidak adil. Pejabat berprestasi justru dipinggirkan, sementara jabatan hasil open bidding tidak sesuai mekanisme. Bahkan, ada pejabat bermasalah yang tetap dipertahankan di posisi strategis.

Sebelum mengakhiri pembicaraan, ia menekankan pentingnya mempertimbangkan rekam jejak dan latar belakang pendidikan dalam penempatan ASN. “Pejabat dari OPD tipe A malah dilempar ke OPD tipe C. Terlihat loncat-loncat dan tidak masuk akal,” pungkasnya.

Di akhir laporan, Sekda kembali disebut sebagai aktor sentral dalam polemik ini, yang dinilai gagal menjaga sistem karier ASN yang seharusnya jelas dan terukur.

NARASUMBER PEWARTA: LIZ/RED. EDITOR RED : EGHA.

HUT Ke-80 TNI AL : Lanal Ketapang Gelar Pasar Murah, Bhakti Kesehatan dan Bantuan Sosial Untuk Warga Pesisir

0

 

 

Ketapang, Kalbar. – Satyapancasila.com

Dalam rangka Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 TNI Angkatan Laut pada 10 September 2025, Pangkalan TNI AL (Lanal) Ketapang menggelar Pasar Murah, Bhakti Kesehatan dan Bantuan Sosial untuk Warga Pesisir di Halaman Gedung Bandaran Laut, Desa Pesaguan Kanan, Kec. Matan Hilir Selatan, Kab. Ketapang (kamis, 11/9/2025)

 

Komandan Lanal Ketapang, Letkol Laut (P) Avif Hidayaturohman, S.T., M. Tr. Opsla mengatakan kegiatan ini tidak hanya menjadi bagian dari perayaan ulang tahun TNI AL, tetapi juga bentuk kepedulian dan kedekatan dengan masyarakat pesisir serta nelayan yang selama ini menjadi mitra binaan Lanal Ketapang.

 

“Melalui kegiatan ini, Lanal Ketapang ingin mempererat komunikasi sekaligus meringankan beban masyarakat pesisir. Paling tidak ada manfaat yang bisa dirasakan langsung,” ujar Danlanal.

 

Dalam kegiatan tersebut, Lanal Ketapang membagikan 200 paket sembako kepada masyarakat kurang mampu serta memberikan layanan kesehatan gratis, mulai dari pemeriksaan umum hingga pemeriksaan gigi. Selain itu, peserta juga mendapatkan vitamin dan obat-obatan gratis, serta layanan screening penyakit tidak menular dari Puskesmas Pesaguan.

 

“Kami berharap warga pesisir tetap sehat, aman dalam bekerja, dan semakin sejahtera. Kegiatan seperti ini akan terus kami lakukan sebagai wujud kedekatan TNI AL khususnya Lanal Ketapang dengan masyarakat,” tambahnya.

 

Bagi masyarakat, kehadiran TNI AL khususnya Lanal Ketapang bukan hanya sebagai penjaga laut, tetapi juga sahabat yang peduli pada kehidupan sehari-hari mereka. Kehangatan inilah yang menjadi nilai lebih dalam peringatan HUT TNI AL ke-80 tahun ini.

 

Editor : Egha

 

 

KISAH CINTA UNIK 2 PENGUSAHA

0

JAKARTA – Christine Valiantina & Iskandar Budi Mulia adalah teman semasa sekolah dasar (SD) mereka berpisah selama kurang lebih 30 tahun dan kemudian bertemu kembali disaat mereka sudah matang dalam segala hal. Pertemuan itu akhirnya menimbulkan benih-benih cinta dan akhirnya mereka memutuskan untuk menikah.

 

 

 

Christine Valiantina atau biasa disapa teh Tina ini adalah seorang pengusaha wedding yang namanya kini sangat diperhitungkan di industri wedding Jakarta, sedangkan Iskandar Budi Mulia adalah seorang pembisnis yang sukses. memang kisah cinta mereka banyak sekali kita jumpai di beberapa cerpen kehidupan, namun berbeda dengan kedua pasangan ini, yang sangat unik (lama terpisah bertemu lalu menikah) gelaran resepsi pernikahannya pun begitu mewah bak Raja dan Ratu.

 

 

Perayaan pernikahan mereka dilangsungkan di Balai Sudirman Jakarta Selatan pada tanggal ,22 Februari 2025 yang lalu. Kamis, ( 08/09/2025)

 

 

Pertemuan kedua pengusaha ini adalah menyatukan cinta lama semasa sekolah dasar (SD) , penantian begitu lama dan menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa pernikahan akan datang di waktu yang tepat, karena perpisahan selama kurang lebih 30 tahun belum tentu artinya tidak jodoh, jodoh ditunggu, mereka bersatu dalam sebuah pernikahan.

 

 

Pernikahan yang terbilang mewah ini mendatangkan para pejabat negara dan artis Ibu kota, bahkan pernikahan ini menjadi sorotan media. Bukan hanya menampilkan kemewahan namun juga cerita unik di balik pernikahan tersebut.

 

 

Banyak hal yang bisa kita simpulkan dalam cerita ini, yaitu dimana cinta itu tidak mengenal waktu dan tempat, dan jodoh pasti bertemu.

Narasumber Pewarta : Wira Satya/ H Widi. Editor Red : Egha.

GEGER…! Dugaan Kasus Pelecehan Anak dibawah umur Gemparkan Bandung Barat

BANDUNG BARAT, JABAR – Viral di sejumlah media online , terjadi lagi kasus Dugaan pelecehan seksual pada anak dibawah umur yang menggemparkan Kabupaten Bandung Barat (KBB). Senin, (8/9/2025).

Menjadi sorotan publik , yang melibatkan diduga seorang Oknum Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Dinas Tenaga Kerja Bandung Barat juga Owner dari program Makan Bergizi Gratis (MBG) Dapur Desa Laksana Mekar berinisial “DR” alias Unyil diduga telah melakukan perbuatan tidak senonoh (pelecehan seksual ) terhadap ketiga anak tirinya yang masih di bawah umur .

Menurut informasi yang telah di himpun awak media, bahwa perbuatannya tersebut telah berlangsung sejak lama, akan tetapi perbuatan nya tersebut baru dilaporkan kepada pihak berwajib pada awal September 2025.

Saat awak media konfirmasi kepada Plt Kepala Dinas DP2KBP3A Kabupaten Bandung Barat, Asep Sehabudin, didampingi Kabid P3A, Rini Hariyani, membenarkan adanya laporan tersebut. Dan, Beliau mengatakan, bahwa diduga korban pelecehan tersebut adalah ketiga anak tirinya sendiri dari terduga pelaku (DR).(Dilansir dari https://Koranpatroli.com)

Menurut konfirmasi dari Asep , bahwa ” yang Kami ketahui sejauh ini, bahwa korban ada tiga anak, semuanya adalah anak tiri dari terduga pelaku. Saat ini petugas Kami sedang menuju rumah korban bersama UPT dan Kepala Desa Laksamekar ,” ungkapnya Asep saat ditemui dikantornya ,Senin (8/9/2025).(Dilansir dari https://Koranpatroli.com)

Diketahui bahwa, Ketiga korban anak dibawah umur tersebut masih berstatus pelajar. Dua di antaranya masih duduk di bangku SMA kelas 10, sementara satu lainnya masih SMP kelas 8.

Selanjutnya menurut informasi yang telah dihimpun awak media, bahwa salah satu korban telah dijemput oleh ayah kandungnya, sedangkan dua anak lainnya masih berada di rumah ibu kandungnya .

Kemudian, DP2KBP3A menegaskan juga , bahwa pihaknya telah menurunkan tim untuk mendampingi para korban, termasuk memastikan kebutuhan psikologis dari anak -anak tersebut agar terpenuhi.

Menurut Rini Hariani mengatakan, bahwa ” karena kejadian ini menyangkut anak di bawah umur, maka Kami menjalankan tupoksi Kami untuk melakukan pendampingan bagi korban , dan apabila diperlukan visum, maka akan dilakukan, dan Kami juga siap menghadirkan psikolog untuk korban,” ujarnya.

Selanjutnya, pihak dinas terkait hingga kini masih menunggu laporan resmi dari Polres Cimahi terkait hasil pemeriksaan. Berdasarkan konfirmasi terakhir, terduga pelaku sudah diamankan oleh pihak kepolisian.

Dalam hal ini, dugaan kasus pelecehan dan perbuatan tak senonoh inipun sempat memicu kebingungan publik , karena ramai beredar isu juga, bahwa Pelaku digadang – gadang merupakan Sopir Bupati Bandung Barat, namun, DP2KBP3A telah secara tegas mengatakan , bahwa kabar tersebut itu tidak benar.

Ditegas kembali, bahwa menurut Asep, bahwa ” Pelaku memang P3K di Disnaker, dan baru diangkat beberapa bulan lalu, tapi bukan sopir Bupati seperti kabar yang beredar saat ini,” ujar Asep.

Mengacu pada UU Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014, setiap tindakan pelecehan seksual terhadap anak di bawah umur merupakan tindak pidana berat.

Pasal 82 menyebutkan bahwa pelaku dapat dijatuhi hukuman pidana penjara paling lama 15 tahun, disertai denda maksimal Rp5 miliar.

Hingga saat ini dari pihak kepolisian masih melakukan pendalaman terhadap Kasus tersebut, apakah ada korban lain selain tiga anak tiri tersebut!?.

Sebelum menutup, DP2KBP3A menyampaikan ,bahwa Kami berkomitmen untuk terus melakukan pendampingan baik visum , maupun psikologis para korban, sampai tuntas,” pungkasnya. (Red)

Narasumber Pewarta: AC/Yana Koran Patroli. Editor Red: Egha.

SATGAS YONIF 511/DY POS MALAGAY PENUHI KEBUTUHAN AIR BERSIH UNTUK MASYARAKAT PEDALAMAN PAPUA

0

LANNY JAYA – Jenderal TNI Maruli Simanjuntak menegaskan bahwa Program TNI AD Manunggal Air sepenuhnya merupakan inisiatif TNI Angkatan Darat. Program ini bertujuan untuk menyediakan akses air bersih bagi masyarakat, terutama di wilayah-wilayah pedalaman Indonesia, termasuk Provinsi Papua Pegunungan.

 

Satgas 511/DY Pos Malagay baru beberapa hari menempati Pos setelah melihat banyak masyarakat kesulitan mendapatkan air bersih,Dipimpin Langsung Danpos Malagay Lettu Inf Sena Nurjabbar S.Tr(Han) mengunjungi Honay-honay warga yang terkendala air di Kampung Numbukawi Distrik Malagay Kabupaten Lanny Jaya Provinsi Papua Pegunungan, Sabtu (6/9/25).

 

Hasil meninjau medan sungai air bersih kurang lebih berjarak 2,7 Km dengan medan yang sangat sulit,tanjakan dan sangat jauh dari pemukiman honai Masyarakat,Satgas 511/ DY Pos Malagay berupaya mengalirkan dengan gratifikasi dari sumber air bersih dialirkan ke bak2 penampungan di kampung yang kesulitan mendapatkan air bersih.

“Kami bertujuan untuk meningkatkan kesehatan dan kualitas hidup masyarakat, yang selama ini menghadapi tantangan besar dalam mengakses air yang layak konsumsi.”ujar Danpos

 

Lebih lanjut Komandan Satuan Tugas Yonif 511/DY Mayor Inf Amar Supratman

“Program air bersih ini bukan hanya tentang menyediakan sumber daya alam, tetapi juga tentang memberi harapan dan dasar kehidupan yang lebih baik bagi masyarakat Papua,”tegasnya

 

Mama Mina adalah salah satu warga di Desa Numbukawi Distrik Malagay Lanny Jaya Papua Pegunungan Tengah yang mengalami kesulitan air bersih.

“Terima kasih banyak Dansatgas 511, Danki dan semua anak anak Pos sudah bantu Mama dan Masyarkat dalam kesulitan, masyarakat semua senang.”tutupnya

 

Satgas 511/DY akan terus memberikan pelayanan yang terbaik kepada masyarakat Lanny Jaya Papua Pegunungan Tengah khususnya di Desa Numbukawi Distrik Malagay.

 

Narasumber Pewarta: Kasub Kogartap 0606/Bogor Mayor Inf Irwan Suwarna Irwan (SKOGAR BOGOR). Editor Red: Egha.

Ketua Pokja Wartawan KBB Tegaskan Kaji Ulang terkait Gaji dan Tunjangan Jumbo DPR RI

0

BANDUNG BARAT, JABAR – Ketua Pokja Wartawan Kabupaten Bandung Barat akhirnya angkat bicara terkait polemik Gaji dan Tunjangan Jumbo rumah anggota DPR, bukan karena nilainya yang bisa menembus lebih dari Rp 100 juta per bulan, tetapi juga lantaran adanya tunjangan Pajak Penghasilan (PPh) Pasal 21 yang membuat seolah-olah para wakil rakyat bebas dari kewajiban pajak.

 

Pernyataannya muncul sehari setelah unjuk rasa besar-besaran yang berlangsung di depan Gedung DPR, Senin (25/08), berujung ricuh dan memicu gelombang kritik publik di media sosial.

 

Menurut Ketua Pokja Wartawan Kabupaten Bandung Barat M Raup mengatakan, bahwa “Polemik ini muncul di tengah kemarahan publik yang memuncak akibat laporan gaji dan tunjangan anggota DPR yang melebihi Rp100 juta per bulan, di saat kondisi ekonomi masyarakat sedang sulit,”tegasnya.

 

Unjuk rasa yang digelar pada Senin (25/08/2025) oleh kelompok yang menamakan diri Gerakan Mahasiswa Bersama Rakyat, berlangsung panas dan sempat melumpuhkan lalu lintas serta jalur KRL di sekitar Stasiun Palmerah.

 

 

Rakyat kini sedang dalam kesusahan, kesulitan mencari uang, tapi DPR gajinya besar sekali,” tegasnya kembali M Raup.

 

Di tengah krisis ekonomi seperti ini dan ketimpangan sosial yang tajam, isu soal tunjangan dan gaji pejabat negara dipastikan akan terus menerus menjadi sorotan publik,”ujarnya M Raup selaku Ketua Pokja Wartawan Kabupaten Bandung Barat.

 

Kemarahan terhadap DPR tak hanya terjadi di jalanan, tapi juga terus mengalir di media sosial. Tagar-tagar seperti #BubarkanDPR dan #GajiDPR100Juta menjadi trending topik selama beberapa hari terakhir.

 

Benahi dan Sejahterakan dahulu Rakyat, sebelum Wakil Rakyat mensejahterakan dirinya sendiri,”pungkasnya.

Narasumber Pewarta: Ketua Pokja Wartawan KBB M Raup/Egha. Editor Red : Egha.

 

 

“`

Toleransi Umat Beragama dari Prajurit Badak Hitam

Bogor- Pada hari Senin, 25 Agustus 2025, Pukul 09.00 WIT, Masyarakat Distrik Malagai telah berdukacita, atas  meninggalnya Bapak Erson Weya.

Alm. Bapak Erson Weya tutup usia di usia 64 tahun, dikarenakan sakit dan sudah lanjut usia. Alm meninggal kan  2 istri, 7 anak dan 11 cucu, Alm sangat di kenal sebagai Bapak yang bisa mengayomi dan menjadi contoh bagi masyarakat dengan keagamaan.

Lettu Inf Sena Nurjabbar, S.Tr. Han, bersama Anggota Pos Malagai dari Satgas YONIF 511/DY, ikut serta dalam acara duka (kremasi), berdoa bersama dan membantu untuk keluarga yang di tinggalkan dengan memberikan berkat yaitu bahan makanan (beras, mie, gula dan kopi).

Kinaonak oo wa wa Tong dari pihak keluarga terima kasih banyak oo untuk Bapak Danyon 511, Bapak Danki dan anggota semua yang ikut bantu kasih kopi, beras, gula, mie, di acara duka ini,” ujar pihak keluarga Bapak Gambir Weya.

Narasumber Pewarta: Kasub Kogartap 0606/Bogor Mayor Inf Irwan Suwarna. Editor Red : Egha.

Harri Suhendra Ketua RW 05 Desa Tugu Utara : Kampung Ciburial Harus Meriah, Sambut HUT RI Ke – 80

CISARUA , BOGOR  – SETYAKITAPANCASILA.COM I Dalam menyambut Hari Kemerdekaan Republik Indonesia yang ke 80, Gubernur Jawa Barat Dedi Mulyadi mengadakan Lomba hias gapura sejawa barat dengan total senilai kurang lebih tujuh setengan miliarruiah .

Salah satu pengurus Rukun Warga 05 desa Tugu utara kecamatan cisarua kabupaten Bogor, bernama Heri Suhendar mengatakan “ kita setiap tahun memang selalu menghias wilayah di setiap Rt, dan pada tahun ini gubernur kita ( red-Dedi Mulyadi ) membuat gebrakan untuk menumbuhkan rasa kepedulian serta kebersamaan dalam bergotong royong membuat gapura dengan suasana kemerdekaan yang lebih meriah “ ucap harri .

Di tambahkan harri “ saya juga mengucapkan Terimakasih kepada para  Rt01 sampai dengan 05, ketua pemuda serta seluruh warga masyarakatdi lingkungan Rw 05, yang telah ikut serta berpartisipasi mengikuti kegiatan kegiatan menghias wilayah serta mengikuti  perlombaan antar Rt se Desa Tugu Utara dalam rangka HUT RI yang ke 80 pada tahun 2025 ini dengan antusias dan selalu menjaga persatuan serta kebersamaan “ tambahnya .

Warga Rw 05 berharap semangat Bulan Kemerdekaan tahun 2025 tidak hanya terasa di pusat kota, tetapi juga di seluruh kampung.

Momentum ini diharapkan menjadi pemicu semangat gotong royong, kerja bersama, dan kebanggaan nasional menuju Indonesia yang bersatu, berdaulat, sejahtera, dan maju.